Tugas Softskill Kelompok
Tugas Etika Profesi Akuntansi
Tentang
Analisis Rasio Profitabilitas Pada PT. Unilever
Indonesia, Tbk

Nama Anggota Kelompok 1 :
·
Birilakbar
Ryanifian (21210423)
·
Chalida Fathia (21210546)
·
Fahmi Danu
Saputra (29210719)
·
Muhammad Alwan
Al Badrani (24210617)
·
Muhammad Naufal
Adami (24210771)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2013
Bab I
Pendahuluan
1.1 Profil Perusahaan
Perusahaan kami
bernama PT. Unilever Indonesia Unilever
Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home
and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand
ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk,
Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco,
Bango, dan lain-lain.
Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami
bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat
pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan
melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain;
menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang
bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa
mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh
sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat
pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada
akhir tahun 2011, saham perseroan menempati peringkat keenam kapitalisasi pasar
terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever
(dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah
perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT
Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang
distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh
aktivitas perseroan. Kami memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan
profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk
berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih dari 6000 karyawan tersebar
di seluruh nutrisi.
Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan
secara bertanggung jawab dan berkesinambungan. Nilai-nilai dan standar yang
Perseroan terapkan terangkum dalam Prinsip Bisnis Kami. Perseroan juga membagi
standar dan nilai-nilai tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok dan distributor
kami.
Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka,
Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa
Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk Perseroan berjumlah
sekitar 43 brand utama dan 1,000 SKU, dipasarkan melalui jaringan
yang melibatkan sekitar 500 distributor independen yang menjangkau ratusan
ribu toko yang tersebar di seluruh Indoneisa. Produk-produk tersebut
didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot
dan fasilitas distribusi lainnya.
Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial,
Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR)
yang luas. Keempat pilar program kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan
Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci Tangan
dnegan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent),
program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program Memerangi
Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).
1.2 Alat analisis
Kami
menitikberatkan pada kemampuan perusahaan mendapatkan laba jadi kami
menggunakan sebuah analisis rasio, yaitu analisis rasio profitabilitas.
Rasio Profitasbilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan
gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan
operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan
terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio
rentabilitas.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam mendapatka laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya
(Syafri, 2008:304).
Jenis-jenis
Rasio Profitabilitas
Rasio yang termasuk rasio
profitabilitas antara lain:
1. Gross Profit Margin (Margin Laba
Kotor)
Gross
profit margin merupakan rasio yang mengukur
efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan
kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien (Sawir, 2009:18).
Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan (Syamsuddin, 2009:61).
Gross profit margin dihitung dengan formula:
GPM = (Penjualan – HPP) / Penjualan
2. Net Profit Margin (Margin Laba
Bersih)
Rasio ini mengukur laba bersih
setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan.
Net profit margin dihitung dengan rumus:
NPM = Laba bersih setelah pajak / Penjualan
3. Return on Investment
Return on
investment merupakan perbandingan antara laba
bersih setelah pajak dengan total aktiva. Return on investment adalah merupakan rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan
jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan (Syamsuddin,
2009:63).
Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva (Syafri, 2008:63).
Return on Investment dihitung dengan rumus:
ROI
= Laba bersih setelah pajak / Total Aktiva
1.3 Tujuan Penulisan
Pada
penulisan kami kali ini selaku pihak top management ingin menginformasikan
keadaan keuangan perusahaan kami kepada semuanya selaku para investor yang
mungkin ingin menanamkan modalnya di perusahaan kami. Kami akan memberikan data
keuangan kami pada pembahasan melalui analisis rasio profitabilitas.
Bab II
Pembahasan
Pada
halaman ini kami akan memberikan informasi perhitungan melalui analisis
profitabilitas terhadap laporan keuangan perusahaan kami, dan data-datanya
adalah sebagai berikut :
1.
Gross
Profit Margin
2010 = (
19.690.239 - 9.485.274 ) / 19.690.239 =
51,8 %
2011 = (
23.469.218 - 11.462.805 ) / 23.469.218 =
51,2 %
2012 = (
27.303.248 – 13.414.122 ) / 27.303.248 =
50,8 %
Menurut data diatas bahwa perusahaan kami dalam
untung kotor selalu mengalami kenaikan namun dalam perhitungan GPM kami
mengalami penurunan kecil setiap tahunnya.
2.
Net
Profit Margin
2010 =
3.384.648 / 19.690.239 = 17,2 %
2011 =
4.164.304 / 23.469.218 = 17,7 %
2012 =
4.839.145 / 27.303.248 = 17,7 %
Menurut data diatas bahwa kemampuan perusahaan dalam
NPM selalu mengalami kenaikan disetiap tahunnya.
3.
Return
on Investment
2010 =
3.384.648 / 8.701.262 = 38,89 %
2011 =
4.164.304 / 10.482.312 = 39,72 %
2012 =
4.839.145 / 11.984.979 = 40,37 %
Menurut data diatas maka kita bisa lihat bahwa
tingkat pengembalian investasi perusahaan kami selalu mengalami peningkatan
disetiap tahunnya.
Bab III
Kesimpulan